Tuesday, August 9, 2016

PPD Patas AC 11 Pulo Gadung - Grogol

PPD PATAS AC 11
Pulo Gadung - Grogol

2 Unit Bus Kota DKI JAKARTA yang tersisa
PPD P AC 11 P Gadung - Grogol

Perjalananku bersama PPD Patas AC 11 P Gadung - Grogol ini tidak terlepas dari sekolah ketika kami akan mengikuti lomba KIR (Karya Ilmiah Remaja) se-Jakarta Pusat. Kami mencari informasi sampai ke UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Saat itu sebenarnya kami bingung akan naik apa, bisa sih naik Busway jurusan Tugas - Grogol tapi kami males berdiri maka kami putuskan naik PPD Patas AC 11 P Gadung - Grogol. Kami stand by di Slipi sekitar jam 07.10 pagi dan pada jam 07.30 datang bus PPD Patas AC 11 P Gadung - Grogol dengan plat B 7004 BX dan nomor lambung 3890. Ciri - cirinya sangat khas yaitu menggunkan stiker Kuldon Sariawan


Kami putuskan naik bus tersebut sampai tidur terlelap akibat macetnya sudirman di pagi hari. Kami bersenandung "...Sudirman kulewati RSCM tancap terus...." dan akhirnya sampailah kami di depan kampus baru UNJ (Universitas Negeri Jakarta).

Foto kami sebelum ketiduran di bus

Info yang kami dapatkan dari awak bus PPD P AC 11 P Gadung - Grogol

Pagi :
- pukul 07.00 bus pertama berangkat dari grogol menuju Pulo Gadung
- Pukul 07.20 bus kedua (terakhir) berangkat dari grogol menuju Pulo Gadung
- Pukul 07.20 - 07.30 bus pertama ngetem di slipi tujuan Pulo gadung
- pukul 08.00 - 08.10 bus kedua (terakhir) sampai di slipi tujuan pulo gadung (tidak ngetem)

Sore :
- pukul 15.00 berangkat Pulo Gadung tujuan grogol (bus pertama)
- pukul 15.20 berangkat Pulo Gadung tujuan grogol (bus kedua / terakhir)

#note biasanya bus pertama itu yang bodynya ada iklan Kuldon Sariawan

Berikut beberapa dokumentasi PPD Patas AC 11 P Gadung - Grogol sebelum musnah akibat angkutan Rp 3500

 B 7004 BX
3890

 


 

Follow Instagramnya anandallica



Nomor lambung
3904












#Note : tarif Rp 7.000


Kelamnya hidup sebagai crew Bus Kopaja dan Metromini

Kelamnya hidup sebagai 
crew Bus Kopaja dan Metromini




Mungkin anda sudah tidak aneh lagi dengan yang namanya Kopaja & MetroMini, mereka berdua bagaikan adik kakak penguasa jalanan Ibukota. Mereka terkenal dengan "Ugal - ugalan" nya yang sempat membuat heboh seisi Jakarta dengan  judul "Metromini is  the killer". Tapi apakah anda tau apa saja dibalik kebiasaan tersebut mulai dari Bus tersebut keluar sampai masuk lagi ke pool ?? simak cerita dibawah ini.

1. Bangun pagi
Bangun pagi memang merupakan kebiasaan setiap orang didunia. Bagi para crew, bangun pagi adalah suatu keharusan sebab ada kepercayaan bahwa "Keluar siang bisa ga dapet setoran". Memang kepercayaan ini benar apa adanya sebab, setiap pagi bus - bus tersebut harus menunggu penumpang kantoran agar setoran paginya terpenuhi.

2. Cek Mesin
Adalah sebuah keharusan memastikan bus Siap Operasi (SO) sebelum berangkat pagi agar tidak storring di tengah jalan

3. Berdoa sebelum memulai pekerjaan
Tuhan lah sang sumber rejeki, maka sebelum berangkat kerja narik bus diwajibkan berdoa, biasanya doanya berisi agar selamat dalam perjalanan, tidak dikandangin, setoran kelar, dan dapet sisa banyak.

4. Berangkat dari pool dan Bekerja narik Kopaja / Metromini
ketika sudah berada di trayek mulailah persaingan terjadi, disinilah kita dituntut banyak - banyak bersabar dan Sing Eling (orang jawa biasanya menyebut begitu). Sambil menyetir bus tidak lupa untuk setoran untuk bos dan setoran solar serta uang montir dan sisanya untuk crew bus. Sisa narik tidak dapat di ditentukan karena beberapa faktor seperti macet, selah rapat dan lain - lain

5. Pulang ke pool
Crew yang benar dan niat dalam pekerjaannya biasanya akan mengisi solar penuh dimalam hari agar tidak nguap jadi uangnya tidak sia - sia. Ketika sudah pulang ke pool biasanya sudah menyiapkan uang setoran untuk bos dan uang montir serta pool yang baik memiliki tempat untuk mencuci busnya.

Itulah beberapa yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat
*gambar hanya sebagai pemanis







Saturday, July 16, 2016

Antara Aku dan Bus BMP (Bianglala Metropolitan)

Antara Aku dan Bus BMP 
(Bianglala Metropolitan)



Created by : Rama Bergawa Raja Dame
Berdasarkan kisah nyata (True Story)



Bus Bianglala Metropolitan AC 44 Senen - Ciledug


1. Terbakarnya Bus Bianglala Metropolitan Patas AC 76 
(Ciputat - Blok M - Sudirman - RSCM - Kramat - Terminal Senen) 
di Jl. Iman Bonjol (depan gedung BAPPENAS / seberang Taman Suropati)


Foto hanya sebagai ilustrasi

Menurut cerita yang diceritakan oleh kedua orang tua saya, saat itu orang tua saya hendak pulang dari RSCM ke rumah. Bapak dan Ibu saya menunggu Bus Bianglala Metropolitan di Halte Megaria. Selang beberapa waktu kemudian, munculan Bus Bianglala Metropolitan Patas AC 76 Ciputat - Blok M - Senen. Ciri - ciri busnya (menurut Bapak saya) seperti gambar diatas, dengan lampu yang kotak (mungkin body concerto dan pastinya menggunakan karoseri Srikandi) dan ada iklan "Floor Depot"

Foto hanya sebagai ilustrasi

Akhirnya kedua orang tua saya naik bus tersebut dan duduk dibelakang. Selama perjalanan ibu saya merasa tidak enak badan, maklum sedang sakit. Bapak saya pun merasakan hal yang sama karena saat itu AC Busnya kurang dingin (hanya angin yang keluar). Bus Bianglala Metropolitan Patas AC 76 ini melewati sepanjang jalan Diponegoro - Sudirman dan seterusnya. Ketika berada di lampu merah Taman Suropati, Bapak saya mencium bau gosong (hangus) di bagian belakang dan beberapa penumpang lainnya di dalam bus tersebut. Lampu merah pun berganti warna menjadi warna hijau dan berjalan lah bus ini. Akhirnya Bus Bianglala Patas AC 76 Ciputat - Blok M - Senen ini terbakar dibagian belakang (mesin belakang) ketika berada di Jalan Imam Bonjol tepatnya di depan gedung BAPPENAS. Panik melanda seluruh penumpang bus tersebut, termasuk crew bus. Asap merambah masuk kedalam bus dan pintu terbuka serta penumpang berhamburan keluar. Ricuh suara penumpang yang meminta kembali ongkosnya, termasuk Bapak saya sebab saat itu ongkosnya Rp 3.500. Sayangnya uang ongkos tersebut tidak dikembalikan. Maka penumpang pun akhirnya ngomel - ngomel. Bapak saya pun memutuskan untuk pulang menggunakan taksi.

.
2. Aku pulang dari RSCM naik Bus Bianglala Metropolitan
 Patas AC 76 Ciputat - Blok M - Senen
dan Busnya mogok sebelum Bundaran Senayan

Foto hanya sebagai ilustrasi

Siang hari itu udara terasa panas, aku dan ibuku berjalan dari RSCM menuju halte bus Megaria untuk pulang ke rumah , saat itu aku kelas 4 SD. Kami duduk di halte bus Megaria sambil menunggu Bus PPD 213 jurusan Grogol - Kp Melayu atau Bus PPD P AC 11 jurusan Grogol - Pulo Gadung, namun bus tersebut tak kunjung juga datang.

Foto hanya sebagai ilustrasi

Tiba - tiba datang Bus Bianglala Metropolitan P AC 76 Ciputat - Blok M - Senen. Kami pun naik bus tersebut, aku masih ingat bus tersebut memiliki iklan Kuku Bima di bodynya (aku tidak tau apakah benar busnya sama seperti foto diatas, karena bus BMP diatas yang dikandangkan di Pool DIshub Rawa Buaya merupakan bus yang menabrak pengendara sepeda motor di Jl Thamrin seperti yang dilansir http://berimbang.com/jakarta/pengendara-motor-tergilas-bus-di-jl-thamrin). Saat itu ongkos per orang Rp 4.000 (setahu ibu saya), dan kami membayar untuk dua orang. Jalanan kami lewati, termasuk lampu merah dan akhinya bus yang kami naiki mogok total sebelum Bundaran Senayan (aku ingatnya di Ratu Plaza) dan kami melanjutkan perjalanan pulang ke rumah menggunakan Koantas Bima 102 jurusan Ciputat - Tn Abang.

3. Aku dan Bus Bianglala Metropolitan 
Patas AC 44 Ciledug - Senen

Siang itu, setelah aku pulang dari GOR Senen aku ingin pulang ke rumah. Biasanya aku menggunakan Bus Mayasari Bakti P 14 Jurusan Tj Priok - Tn Abang atau Mayasari Bakti R 507 Pl Gadung - Tn abang dan nyambung lagi naik Kopaja S 608 dari tanah abang. Aku penasaran dengan terminal senen dan akhirnya aku mengunjunginya.

 Foto hanya sebagai ilustrasi

 Foto hanya sebagai ilustrasi

Ketika aku akan mengunjungi Terminal Senen, aku melihat Bus Bianglala Metropolitan Patas AC 44 Ciledug - Senen di lampu merah dekat pasar.

Bianglala Metropolitan P AC 44 Ciledug - Senen
di lampu merah pasar senen

Aku pun semakin penasaran dan benar ketika aku masuk ke terminal senen, disitu ada AC Bianglala, aku pun mencobanya dengan membayar ongkos Rp 10.000. Sayangnya bus ini kalau penumpangnya rata bangku / pas jok dia langsung masuk ke tol lewat harmoni - tol ke tanggerang, tidak melewati sudirman lagi dan akhirnya aku meneruskan perjalanan itu.


Bianglala Metropolitan P AC 44 Ciledug - Senen
di terminal senen

Disaat bus masuk ke tol dan inilah interior busnya


Akhirnya sampailah kami di ciledug

Minggu depannya aku pun mencoba Bianglala Metropolitan P AC 44 Ciledug - Senen setelah pulang dari GOR Senen dan ternyata menggunakan Bus eks APTB 04 Ciputat - Kota. inilah hasilnya.




Foto diatas ketika aku berada di Terminal Senen

Interior bus Eks APTB

Supir P AC 44 Ciledug - Senen

Hari ini tepatnya hari sabtu tanggal 16 Juli 2016 aku bertemu dengan Bianglala Metropolitan P AC 44 CIledug - Senen di sepanjang Jalan Sudirman




Bonus foto dan video :