Berbagai
macam transportasi massal di Ibukota Jakarta, mewarnai persaingan Ibukota yang
begitu kejam, siapa yang lemah dia yang kalah. Bajaj (biasa disebut Bajay)
merupakan kendaraan unik yang hampir mirip dengan Vespa dengan formasi 1
roda depan dan 2 roda belakang, bermesin 160 cc, susunan body 60% terbuat dari
metal drum dan 40& (atapnya) terbuat dari terpal. Aslinya bajaj berasal
dari negara India.
Masih banyak terlihat bajaj berwarna oranye
berkeliaran di sudut - sudut Ibukota DKI Jakarta. Bajaj tersebut adalah bajaj
keluaran tahun 1975, dengan menggunakan bahan bakar Premium bajaj oranye dapat
melaju dengan kecepatan maksmum 70 Km/Jam dan normalnya 40 Km/Jam. Bahkan,
ditahun 2004 bajaj jadul ini laku sekitar 15 - 22 juta dalam kondisi bekas.
Berbeda dengan bajaj oranye, bajaj biru adalah
bajaj berbahan bakar gas yang minim polusi udara dilengkapi dengan lampu
sein, spion, wiper,
lampu berhenti, dan lampu mundur. Bajaj biru ini tenar di tahun 2007
menggantikan bajaj oranye yang sudah sepuh dan asapnya yang berbahaya. Pada
Oktober 2014 jumlah unit bajaj yang ada di Jakarta mencapai 14.000, 8000
diantaranya adalah bajaj oranye. Di tahun 2000an pemerintah DKI Jakarta
berencana mengganti bajaj dengan kancil yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia Bandung akan tetapi hal ini
ditolak oleh pengusaha bajaj sebab harganya mahal.
Kendaraan umum roda tiga yang cukup unik ini
yaitu bajaj sempat masuk ke dunia televisi, seperti Film "Bajaj
Bajuri" yang
diperankan oleh Mat Solar sebagai Bajuri dan Rieke Dyah Pitaloka sebagai Oneng yang ditayangkan di
saluran televisi Trans TV serta film "The Adventure of
Suparman" yang diperankan oleh Epy Kusnadar di saluran TV MNC TV
No comments:
Post a Comment